About

Makna Privilege dan Perannya dalam Hidup

Pernahkah Anda bertanya: "mengapa orang yang lahir di keluarga besar dan konglomerat seringkali tumbuh menjadi orang yang kaya pula?", atau apakah Anda pernah bertanya dalam diri Anda sendiri: "apakah Anda yang terlahir dalam keluarga biasa saja bisa tumbuh seperti halnya mereka pada kalimat sebelumnya?"
Mungkin jawaban yang tepat untuk itu adalah Privilege. Hal ini  saya akan bahas dalam blog perdana saya. Disclaimer!!:mungkin ini terkesan agak serius apalagi bagi saya yang hanya seorang siswa sma. Tapi jangan baper ya bro haha. Keep santuy😀😉. 

Kebanyakan dari kita mungkin sudah tahu dan sering mendengar kata keren ini atau bahkan sudah menjadi perbincangan sehari-hari bagi kita.
Untuk memahaminya, coba perhatikan analogi berikut ini.

    
Dalam perlombaan MotoGP, lebar lintasan tidak dapat memuat banyak pemain sehingga beberapa pemain memiliki start yang berbeda-beda . Ada yang di belakang garis start hanya sejauh 5 cm atau ada di belakang garis start sejauh 500 cm. Kedudukan start inilah yang dinamakan privilege. Semakin dekat dengan garis start, itu menandakan privilege yang didapatkan semakin berlimpah. Coba bayangkan, di dunia ini terdapat miliaran orang yang akan berlomba dalam hidup seperti analogi sebelumnya. Pasti ada orang yang kedudukan start-nya jauh di belakang orang lain.

Apakah orang yang kedudukannya jauh di belakang bisa menempuh garis finish? "Ya, tentu saja bisa"
Apakah ia bisa gagal? "Tentu."
Apakah pemain yang kedudukannya hanya 1 cm di belakang garis start bisa menempuh garis finish?"Sangat bisa"
Apakah ia bisa gagal ?"Tentu, bila ia sendiri tidak dapat mengendarainya"

Begitu pula hidup, tiap-tiap orang dapat meraih garis finish namun dengan usaha yang berbeda. Pemain yang jauh di belakang garis start tentunya harus memberikan usaha lebih untuk dapat meraih garis finish. Ia harus memiliki semangat, skill yang lebih, optimis, dan pantang menyerah. Sirkuit perlombaan adalah perjuangan.

Sederhananya begini, Privilege itu sendiri adalah hak yang kamu dapatkan bukan karena usaha atau kerja kerasmu namun diberikan cuma-cuma kepadamu.

kita seringkali dibandingkan mengenai prestasi atau bahkan nilai sekolah dengan tetangga sebelah rumah kita. Kita seakan-akan dicap sebagai orang yang tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka. "Si A dapat juara 1 lomba merajut  tuh, kamu-nya kapan" Padahal mungkin Anda seorang laki-laki yang hari-harinya dihiasi dengan pulang sore-malam dari permain sepak bola. Di sisi lain, kita seringkali mengutuk diri kita dengan berkata, "dia-kan tiap minggu ikut les merajut, dia punya uang, bla-bla". Hal ini benar dan mungkin juga bisa salah total.


Contoh kasus seperti  Maudy Ayunda, lulusan Oxford University. Siapa yang tak kenal beliau. Media sempat heboh dikarenakan beliau dilema untuk memilih Harvard atau Stanford, Padahal kita hanya heboh dilema: " mau makan nasi atau mie goreng ya pagi ini?". Mungkin ini akan terlihat bodoh, namun pernahkah kalian merasa ingin bersekolah seperti Sang Maudy?. Saya pernah. Tapi mungkin mimpi Anda terlihat tidak nyata. Anda mungkin perlu berjuta-juta usaha kali lipatnya dibandingkan dia (terlalu lebay memang). Maudy terlahir di keluarga besar dan ia bersekolah di salah satu sekolah berbasis internasional di Jakarta yang berarti sudah tidak dipertanyakan lagi lulusan SMA tersebut di mana. Tentunya banyak yang bersekolah di luar negeri. Biaya sekolahnya pun tidak tanggung-tanggung. Link : British School Jakarta Fees

Mark Zuckerberg (pendiri facebook) , Bill Gates (salah satu orang dalam jajaran terkaya di dunia) merupakan orang-orang yang pernah bersekolah di Harvard dan drop out lalu sukses. Sungguh menakjubkan bukan?. Tapi pernahkah Anda bertanya, "Mengapa"?. "Mereka jatuh di langit yang berbeda dengan kita pada umumnya" adalah jawabannya. Mereka jatuh di keluarga yang berbeda. Namun, kita tak bisa seenaknya mengikuti jejak mereka, masuk ke suatu unversitas lalu drop out begitu saja dan menjadi seorang milioner. Sungguh mengenaskan.

Itulah yang dinamakan Privilege, mereka mempunyai hak istimewa yang tidak banyak dimiliki orang banyak seperti kita. Ketika mereka dalam masa krisisnya, masa jatuhnya, mereka mempunyai dorongan yang kuat untuk bertahan. Mereka mempunyai start yang jauh di depan dengan merek yang berbeda.
Kita membutuhkan usaha beratus hingga beribu kali lipat dibandingkan mereka untuk mencapai garis dan tujuan finish yang sama. Mungkin ini agak berlebihan. Tapi inilah kenyataannya.

Mungkin beberapa dari pembaca blog ini berkata: "Sial, mentalku jatuh. Aku tidak bisa". Bukan begitu ferguso, ini hanya menunjukkan bahwa kita harus terus berusaha serta berdoa berkali lipatnya untuk meraih kesuksesan seperti mereka. Atau dengan opsi kedua: Hidup dengan tidak  meniru jalan mereka, . Kita punya jalan kita sendiri yang mungkin lebih makes sense untuk diterima dan tentunya dengan makna kesuksesan kita sendiri. Kita tidak perlu kuliah ke universitas top dunia atau bahkan drop out dari sana untuk dapat seperti mereka. Ini gila. Tapi ambillah sisi positifnya, jadikan motivasi hidup. Ketika Anda terjatuh, bayangkan mereka yang juga terjatuh. Ayo bangkit. Kita bisa. Give your effort to achieve the finish one.

Sedikit tips yang saya kumpulkan baik dari saya maupun dari orang lain yang mungkin dapat membantu Anda dalam meraih garis finish namun dengan start di belakang. Berikut tipsnya :
  1. Mulai start usaha kamu dari sekarang. Usaha dapat dinikmati oleh tiap orang, jadi berusahalah semaksimal mungkin, curi start usaha. Ingat, Usaha tidak menghianati hasil.
  2. Jangan takut gagal. Yup, gagal menandakan kita tumbuh. kegagalan demi kegagalan  mendekatkan kita dengan garis finish kita. Jangan lupa belajar dari kegagalan tersebut. Lihat apa saja hal-hal yang membuat kita jatuh, lalu perbaiki. So jangan takut gagal teman-teman😉
  3. Manfaatkan peluang yang ada. Jika ada tawaran, gas aja! . Lakukan dengan baik.
  4. Membangun komunitas. Kita tidak sendiri, bangunlah komunitas yang dapat memotivasi kamu. Bekerja sama dengan orang lain untuk meraih tujuan yang satu. Mereka akan senantiasa mendukung kamu. Keluarga bahkan temanmu sendiri. Lingkungan juga jangan diduain ya teman-teman😊
  5. Selalu optimis, jangan pantang menyerah. Pernah ingat Quotes seseorang begini, "Kegagalan yang sesungguhnya ialah kamu menyerah atas kegagalan itu sendiri"
  6. Jangan lupa bersyukur dan selalu berdoa. Tuhan selalu ada untuk kita 😎
Untuk menutup blog ini saya ingin menyampaikan salah satu quotes milik Bill Gates, pendiri Microsoft, isinya begini: "Jika kamu terlahir miskin, itu bukan salah kamu. Tapi jika kamu mati miskin, itulah kesalahanmu."
King747 Saya seorang pelajar tingkat menegah atas yang sedang menempuh tingkat akhir (12 SMA). Saya menyukai sastra dan sains.

0 Response to "Makna Privilege dan Perannya dalam Hidup"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel